UMSLibrary – Bertempat di Ruang Diskusi Lantai 1, Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan Pelatihan Regulasi Emosi pada Rabu 3 Januari 2019. Acara yang mengambil tema Mengenal dan Mengelola Emosi di Lingkungan Kerja diikuti 14 peserta yang sebagian besar adalah staf layanan perpustakaan.
Tepat pukul 08.30 acara dibuka oleh Kepala Perpustakaan UMS Bapak Mustofa,S.E. Disampaikan oleh beliau bahwa pelatihan ini merupakan salah satu upaya perpustakaan untuk membantu staf dalam upayanya mengelola emosi yang timbul yang disebabkan diantaranya oleh perilaku pemustaka (mahasiswa dan dosen) yang dilayani sehari-hari, jam kerja yang cukup panjang dengan rentang waktu antara pukul 07.00-20.00, serta persoalan pribadi yang terkadang sangat mempengaruhi emosi staf dalam bekerja. Diharapkan pelatihan ini akan mampu mendongkrak performa staf dalam bekerja terkait dengan emosi diri. Staf mampu bekerja dengan semangat, riang, dan tidak gampang emosi (marah), sehingga kualitas layanan akan semakin meningkat dan pemustaka semakin puas dengan layanan perpustakaan.
Mendatangkan narasumber Dr. Nisa Rachmah Nur Anganthi, M.Si. dosen program studi ilmu psikologi Fakultas Psikologi UMS, pelatihan ini mampu membantu peserta mengurai masalah maupun kekurangan diri terkait dengan pengenalan diri pribadi masing-masing peserta. Berbagai aspek tentang emosi di jelaskan oleh narasumber dengan jelas, seperti apakah pengertian emosi, bagaimana emosi terbentuk, berbagai karakteristik emosi, dan penggolongan emosi itu sendiri. Apakah emosi itu bersifat positif yang akan membuat kita lebih sehat, atau emosi tersebut sifatnya negatif yang dapat membuat kita menjadi sakit.
Berbagai permainan yang mengarah pada pengenalan diri dan upaya mengalihkan emosi negatif ke emosi positif, mampu membuat peserta yang hadir terbuka dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang ada di masing-masing orang. Pelatihan ini tidak bermaksud menelanjangi peserta satu sama lain. Pelatihan ini membantu masing-masing orang untuk bisa lebih terbuka dan mampu mengenal diri pribadi secara lebih lengkap. Dan yang pasti, pelatihan membantu peserta untuk bisa lebih mengenali dan meminimalisasi stimulan sebagai salah satu pemicu emosi, dan mengelola emosi menjadi lebih positif hingga kita menjadi lebih sehat dalam beraktifitas di lingkungan kerja kita. (kry)