DAN MUNAS FORUM SILATUROHMI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI MUHAMMASIYAH & AISYIAH
- LATAR BELAKANG
Perpustakaan dituntut untuk dikembangkan sebagai bagian perkembangan jaman. Keberadaan perpustakaan saat ini bukan lagi seperti jaman dahulu yang dipandang seperti gudang buku secara fisik. Hamim (2012) menyampaikan salah satu tuntutan perpustakaan adalah mengimplementasikan perkembangan teknologi informasi. Perpustakaan juga dituntut menyediakan tempat yang nyaman bagi penggunanya untuk selama mungkin berada di dalam perpustakaan. Jika perpustakaan tidak melakukan modernisasi atau mengikuti perkembangan jaman maka perpustakaan akan ditinggalkan oleh masyarakat, dan dianggap sebagai lembaga yang ketinggalan zaman, kuno, dan tidak berkembang.
Pengembangan perpustakaan modern bukanlah pekerjaan satu malam yang mudah dilakukan. Terdapat banyak faktor yang menentukan keberhasilan pengembangan dan keterkaitan perpustakaan dengan pihak lainnya. Ketersediaan rencana pengembangan yang baik memerlukan ketersediaan sumberdaya manusia, peralatan, prasarana, biaya, maupun banyak hal lain yang harus teridentifikasi secara jelas dan berbasis prioritas. National Information Standards Organization (NISO, 2007) menetapkan ada 4 (empat) kategori standar untuk pengembangan perpustakaan, yaitu collection, object, metadata, dan initiatives.
Perkembangan perpustakaan di Indonesia, saat ini telah memasuki modernisasi dengan berkembangnya perpustakaan sebagai bentuk implementasi knowledge management dengan adanya perpustakaan dijital (digital library). Fenomena awal dengan adanya Ganesha Digital Library (GDL) pada Tahun 1994, disusul adanya Senayan Library Information System (SLIMS), dan yang mutakhir IndonesiaOneSearch dari Perpustakaan Nasional. Secara fisik, perpustakaan menyediakan pojok tematik (corner) dengan fasilitas yang nyaman dan tenang sehingga pengunjung fokus pada tema tertentu seperti American Corner, Bank Indoensia Corner, dan banyak lainnya.
Kerjasama antar Perpustakaan baik Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Daerah dll. sangat penting dan dibutuhkan dalam rangka berkolaborasi saling melengkapi dan memanfaatkan guna mendukung pengembangan perpustakaan yang lebih maju dan modern.
Melalui kerjasama antar perpustakaan, diharapkan dapat mengatasi keterbatasan yang dimiliki masing-masing perpustakaan, sehingga pemustaka bisa mengakses berbagai sumber informasi lebih luas. Jejaring perpustakaan juga meningkatkan kualitas SDM dan layanan perpustakaan, karena lewat jejaring bisa saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk peningkatan dan pengembangan perpustakaan.
Forum Silaturahmi Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (FSPPTMA) merupakan jejaring yang dibentuk antar Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Melalui forum ini dibangun kerjasama dan silaturahmi untuk meningkatkan kualitas Perpustakaan baik dari segi sumber daya manusia, layanan dan inovasi-inovasi perpustakaan.
Ditilik dari pola perbaikan yang berketerusan (incremental improvement), pengembangan perpustakaan masih akan terus berhadapan dengan tantangan modernisasi selanjutnya. Strategi dan prosedur pengembangan perpustakaan yang efektif dan efisien menjadi perlu dikaji dan disertai sharing knowledge dari praktek baik yang ada (good practices). Hal ini yang melatarbelakangi adanya Seminar Nasional dan Musyawarah Nasional Forum Silaturahmi Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dengan tema Library Networking: Strategi Menuju Perpustakaan Modern.
TUJUAN
Seminar dan Munas ini bertujuan untuk:
- menjajaki kesesuaian antara tuntutan modernisasi perpustakaan dengan capaian hasil pengembangan perpustakaan yang ada di Indonesia,
- memperoleh gambaran secara jelas tahapan pengembangan perpustakaan modern dengan beberapa benchmark perpustakaan nasional maupun luar negeri melalui jejaring perpustakaan, dan
- mendesimenasikan praktek baik (good practices) pengembangan perpustakaan modern.
MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari seminar dan Munas ini adalah:
- kesefahaman arah dan prioritas pengembangan perpustkaan modern di Indonesia,
- munculnya alternatif pengembangan perpustkaan modern yang disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan masing-masing perpustakaan, dan
- berkembangnya jejaring untuk pengembangan perpustakaan modern yang efektif dan efisien.
1. LUARAN
Setelah seminar dan Munas ini, diharapkan didapatkan luaran berupa:
- kumpulan gagasan alternatif pengembangan perpustakaan modern,
- kesepakatan pengembangan dan penguatan jaringan perpustakaan , dan
- Rekomendasi program yang dapat dijalankan oleh FSPPTMA.
KEYNOTE SPEAKER
Prof. Lincolyn Arsyad, Ph.D (Ketua Majelis Pendidikan Tinggi PP. Muhammadiyah)
NARA SUMBER
1. Ismail Fahmi, Ph.D. (Konsultan Perpusnas, Inisiator Indonesia OneSearch)
2. Imam Budi Prasetiawan, S.S. (Ketua Forum Perpustakaan PerguruanTinggi Indonesia Pusat)
PESERTA
Seminar ini akan dihadiri oleh:
1. Peserta Musyawarah Nasional (MUNAS) FSPPTMA
2. Pimpinan Perpustakaan PTM dan PTA
3. Pustakawan dari PTM dan PTA
4. Pustakawan PTN dan PTS
5. Pustakawan Perpusda
6. Pimpinan Sekolah dan Pustakawan Sekolah
7. Mahasiswa
8. Masyarakat Umum
WAKTU DAN TEMPAT
Seminar Nasional dan Munas ini akan diselenggarakan pada:
Hari, Tanggal : Rabu – Kamis, 8-9 Maret 2017
Tempat : Auditorium M. Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta Kampus I UMS, Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Surakarta 57102 dan Pondok Sari 2 Tawang Mangu Karanganyar.
SUSUNAN ACARA
Susunan acara Seminar Nasional dan Munas ini adalah sebagai berikut:
Hari I (Seminar Nasional)
08.00 – 09.00 Registrasi peserta
09.00 – 09.30 Pembukaan Seminar
– Pembukaan
– Pembacaan Ayat Suci Al Qur’an
– Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
– Menyanyikan Lagu Sang Surya
– Sambutan Rektor
09.30 – 10.30 Keynote Speaker KetuaMasjlisPendidikanTinggi PP. Muhammadiyah
Prof. Lincolyn Arsyad, Ph.D
Panel
10.30 – 11.00 Nara Sumber 1
11.00 – 11.30 Nara Sumber 2
11.30 – 12.00 Tanya Jawab
12.00 Penutupan dilanjutkan makan siang
MUNAS FSPPTMA (Khusus Anggota FSPPTMA)
Hari I (Munas FSPPTMA)
13.00 – 14.30 Perjalanan menuju ke tempat Munas (Tawangmangu)
14.30 – 15.30 Persiapan – Ishoma
15.30 – 16.30 Laporan Pertanggungjawaban Pengurus lama
16.30 – 17.30 Diskusi membahas tata cara pemilihan pengurus
17.30 – 19.00 Ishoma
19.00 – 22.00 Pemilihan Pengurus
22.00 Istirahat tidur
07.00 – 08.00 Makan Pagi
08.00 – 10.00 Diskusi: Penyampaian Rekomendasi & Penutupan (Tentative)
10.00 – 11.30 City Tour Tawang Mangu
11.30 – 12.00 Ishoma
12.00 – 13.30 Perjalanan menuju Solo
13.30 – 15.30 Tour ke Pasar Klewer/PGS (Pusat Grosir Solo)
15.30 – 16.00 Perjalanan ke UMS
Tentative : Bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.
KONTRIBUSI PESERTA
Peserta Seminar Nasional (Umum) : Rp. 150.000,-
Peserta Seminar Nasional (Mahasiswa) : Rp. 100.000,-
Peserta Munas dan Seminar Nasional (khusus Anggota FSPPTM) : Rp. 500.000,-
FASILITAS
Peserta Seminar Nasional : Seminar Kit & Materi, Snack, Makan Siang dan Sertifikat
Peserta Munas dan Seminar Nasional akan mendapat fasilitas :
Seminar Kit & materi, sertifikat, Konsumsi selama Seminar & Munas, Penginapan 1 malam tgl.8 Maret 2017, city tour dan transportasi lokal
PENDAFTARAN
1. Melalui Web : http://seminar.library.ums.ac.id
2. Contact Person : a. Ken Retno Yuniwati (SMS/WA:087812522277)
b. Esti Handayani (SMS/WA: 081328556999)
c. Tri Mulyati (SMS/WA: 085641438555)
transfer ke rekening :
BNI Slamet Riyadi Solo
No. Rekening 0100076656an.Maria Husnun Nisa
Perpustakaan UMS
Selasa tanggal 17 Januari 2017 bertempat di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah di tandatangani 2(dua) perjanjinan Kerjasama (MOU) antar 3 (tiga) Perpustakaan Perguruan Tinggi. Perjanjian Kerjasama antar Perpustakaan UMS dan Perpustakaan Universitas Slamet Riyadi dan Perpustakaan UMS dengan Perpustakaan Universitas Setya Budi Surakarta. Kerjasama mutualisme antar kedua instansi ini diharapkan saling memberikan kontribusi perbaikan antar dua instansi. Memang tak ada gading yang tak retak tidak ada yang sempurna di dunia ini, serta tidak ada yang tidak mempunyai potensi sama sekali. Sang Kholiq selalu memberikan potensi. Mari saling memberi sekecil apapun. Semoga saling memberi manfaat yang sebesar-besarnya untuk peningkatan kecerdasan kehidupan bangsa.#ckw
Melanjutkan Silaturohmi dan penandatanganan MOU antar Perpustakaan UMS dan Stikes Muhammadiyah Klaten, pada hari Selasa, 3 Januari 2017 di Ruang Perpustakaan Stikes Muhammadiyah Klaten. Panandatanganan dilaksanakan oleh Kepala Perpustakaan Bapak Mustofa, SE dan Ketua Stikes Muhammadiyah Klaten Ibu Sri Sat Titi H. S.Kepa, NS. , M.Kep.
Dengan ditandatangani MOU tersebut, saling share informasi dan akses menjadi legal formal. Hal ini akan lebih memberikan nilai plus dalam kerjasama secara nyata dengan saling memberi, melengkapi dan memanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan antara kedua institusi. Semoga semakin barokah. Aamiin. (red:ckw)
Bank Indonesia (BI) Corner resmi di luncurkan di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Senin, 19 Desember 2016. Peresmian BI Corner di Perpustakaan UMS, dihadiri oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof. Bambang Setiaji, Anggota Komisi XI DPRRI Muh. Hatta dan Kepala Pejabat BI Kantor Perwakilan Kota Surakarta bapak Bandoe Widiarto. Peresmian BI Corner juga dilakukan penandatanganan MOU antara BI Perwakilan Surakarta dan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dalam Sambutanya Bapak Bandoe Widiarto mengatakan, pendirian BI Corner merupakan program sosial BI sebagai kepedulian dibidang pendidikan. Keberadaan BI Corner untuk memberi kemudahan para mahasiswa dalam mencari data dan memahami BI sebagai bank sentral.
Sementara itu, Rektor UMS mengatakan, keberadaan BI Corner di lingkungan kampus UMS sangat bermanfaat sekali tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga dosen maupun peneliti di lingkungan UMS. Keberadaan BI corner ini akan memberikan kepada para sivitas akademika yang akan mencari informasi dan meneliti berkaitan dengan perbankan.
Moh. Hatta dalam sambutanya mengatakan bahwa Komisi XI DPRRI sebagai mitra kerja BI sangat mendorong keberadaan BI Corner ini. Selanjutnya bahwa mahasiswa harus terus meningkatkan kualitas dan kapasitasnya agar mempu menjadikan negara ini lebih mampu berkompetisi dan lebih mandiri. (red:ckw)