PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Dalam rangka meningkatkan minat baca dan lebih mengenalkan mahasiswa terhadap peran dan fungsi Bank Indonesia Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta menyelenggarakan
LOMBA RESENSI BUKU BANK INDONESIA (BI) CORNER PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Pengertian
Resensi buku pada hakikatnya memberikan penilaian terhadap buku, mengungkap kembali isi buku, membahas atau mengkritik, dan menunjukkan kelebihan serta kekurangan buku dengan penuh tanggung jawab. Lomba ini mencoba memberikan ‘tantangan’ kapada mahasiswa yang mampu menjelaskan apa yang sudah diresensikan dari buku kedalam sebuah cerita yang memukau pada khalayak umum.
Ketentuan Umum
Lomba ini dibuka untuk semua mahasiswa UMS
Peserta lomba adalah individu
Naskah resensi sebanyak-banyaknya 3 halaman (maksimal) . Diserahkan kepada Petugas Informasi Perpustakaan UMS atau melalui perpus@ums.ac.id tanggal 17 – 29 April 2017.
Ketentuan khusus
Panjang naskah resensi maksimal 3 halaman kertas ukuran kuarto
Times New Roman 12, spasi 1,5
Buku yang diresensi dan diorasikan:
Tema : Membangun Pribadi Berkarakter Untuk Membangun Negeri
Buku : Koleksi BI Corner
Naskah lomba adalah original, bukan jiplakan dan belum pernah dilombakan
Format Resensi Buku
Naskah resensi memuat informasi tentang :
• Identitas phisik buku, yang meliputi informasi tentang judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, ISBN, tebal buku, dan harga buku (bila ada)
• Pengarang dan prestasinya (kredibilitas termasuk didalamnya kekhasannya)
• Isi tulisan meliputi sinopsis, ulasan penyusun resensi (kesan) tentang keunikan, keunggulan dan kelemahan buku
Hadiah
Tabungan Pendidikan yang masing juara besarnya
• Juara I = Rp 500.000,-
• Juara II = Rp 400.000,-
• Juara III = Rp 300.000,-
Hadiah hiburan untuk yang masuk 10 besar
Pengumuman pemenang tanggal 8 Mei 2017
Forum Silaturohmi Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah
Setelah Seminar Nasional berlangsung di Auditorium M. Djasman, agenda selanjutnya adalah Musyawarah Nasional (MUNAS) FSPPTMA yang dihadiri oleh sebagian besar peserta seminar. Adapun tempat pelaksanaan MUNAS adalah di Hotel Pondok Sari, Tawangmangu. Seluruh rombongan peserta MUNAS bersama-sama berangkat dari UMS menuju Tawangmangu dengan menggunakan bus yang sudah disediakan.
Pukul 16.42 WIB acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Agung Rohadi. Kemudian dilanjutkan oleh sambutan dari Ketua MPI (Majelis Pustaka dan Informasi, PP Muhammadiyah) yaitu Dr. Muchlas MT. Beliau mengaku merasa bahagia dan bangga karena forum yang diinisiasi lima tahun lalu telah menjadi sebuah forum yang secara konsisten dan produktif melakukan berbagai kegiatan. Selain itu, Bapak Muchlas juga berharap agar forum silaturahi FSPPMA akan terus berkiprah dalam mengembangkan perpustakaan di lingkungan muhammadiyah dan aisyiyah.
Selanjutnya adalah sambutan dari Bapak Mustofa selaku Kepala Perpustakaan UMS. Dalam sambutannya, Bapak Mustofa menyampaikan terima kasih atas antusiasme peserta sehingga kegiatan Munas III dapat berjalan dan dihadiri oleh 67 peserta dari 49 PTM di Indonesia. Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang program kerja yang akan dibahas dan didiskusikan dalam Munas III tersebut. Sambutan selanjutnya yaitu dari Ketua Panitia Munas III Bapak Mustofa, SE, selakau Kepala Perpustakaan UMS yang menyampaikan sejarah, program, perkembangan PTA khususnya PTA-PTA yang berani bertarung dikancah nasional. Harapannya, dengan adanya modal keikhlasan, dan kesamaan visi, harus diteruskan estafet kepemimpinan.
Acara selanjutnya yaitu sesi tanya jawab yang dilanjutkan dengan sidang Munas III. Dalam sidang Munas III tersebut direkomendasikan untuk di tindaklanjuti dalam Program Kerja:
- FPPTMA 2017-2022, kami mengusulkan agar forum ini, tidak hanya membantu akreditasi, jurnal koleksi, dll. Forum ini membuat lobi kepada dikti atau pemerintah agar perpustakaan dibangun oleh pemerintah beserta isi-isinya melalui apapun Rp400 triliun agar lebih tepat disasarkan (Nurhadi Susanto, UM Tangerang).
- Membuat MOU dan link website antar perpustakaan FPPTMA.
- Satimo UHAMKA, yang perlu diusung dalam forum ini adalah memperjuangkan jabatan fungsional belum setara dengan negeri, itu kenapa? Khusus pustakawannya. Kalau di negeri ada penyetaraan, semua tenaga kepustakaan yang belum pustakawan disertifikasi, kenapa di muhammadiyah tidak?
- (Unun) Kebutuhan database online, akreditasi prodi. Tidak semua PTMA itu bisa melanggan database online. Kepengurusan bisa melobi Majelis Dikti untuk malanggan jurnal online bisa dengan konsorsium dan punya website sendiri serta program turnitin dengan konsorsium.
- (Nurhayati, Sidoarjo) Pemanfaatan koleksi, repository di PTM belum public acces. Bisa saling mengakses repository full text. Sharing. Silang layang sudahkan ada di FPPTI jatim sudah ada, FPPTMA belum ada.
- Komalasari (Stifar Tangerang), peran FPPTMA untuk menggandeng perpustakaan yang masih akreditasinya dibawah ‘A’; menggandeng kelengkapan sarana-prasarana, koleksi. Pengurus harus memperhatikan perpustakaan Muhammadiyah dibawah standar.
- Membentuk wadah untuk bertanya atau sharing.
- Um Pontianak: menggerakkan Muhammadiyah corner untuk diadakan di setiap perpustakaan tidak hanya PTMA.
- Politeknik Pekalongan: Bentuk nyata yaitu gerakan amal buku.
- Yanti, UM Sukabumi: mendorong segi teknologi, dibantunya IT dari forum ini yang bisa mendukung. Baik yang sedang membangun atau mengembangkan.
- Um Semarang, pengurus bisa memfasilitasi menyampaikan usulan melalui email atau media lain.
- Membentuk website khusus FPPTMA, ada adminnya sendiri.
- Herman (Makassar), blusukan kerja ke wilayah yang jauh dari Jawa.
- Mufida (UM Jember), struktur di tambah masing-masing bidang.
Dalam sidang Munad III FPPTMA di sepakati untuk kepengurusan periode 2017 – 2021 adalah sebagai berikut:
Ketua : UMY
Wakil Ketua : UMS
Sekretaris : UAD
Bendahara : UNISA
Bidang Digital Library : UM Malang
Bidang SDM : UM Ponorogo
Bidang Kerjasama : UM Purwokerto
Membentuk Korwil-korwil membuat kepengurusan sendiri dari PTM-PTM sekitar
DIY, Jatentg Selatan : UMY
Jateng Timur, Barat Utara : UMS
Jawa Timur : UM Jember
Timur jauh : UM Mataram
Jawa Barat : UM Sukabumi
Jakarta : UMJ
Banten : UM Tangerang
Sumatera Selatan & Lampung : UM Palembang
Sumatera Barat, Tengah, Bengkulu : Um Bengkulu
Sumut dan Aceh : UMSU
Pontianak, Kalsel, dan Kaltim : UM Pontianak, UM Banjarmasin
Sulawesi dan Maluku : UM Makassar
Papua dan Sorong : UM Sorong
Library Networking: Strategi Menuju Perpustakaan Modern
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Library Networking: Strategi Menuju Perpustakaan Modern”. Pada hari Rabu, 8 Maret 2017, bertempat di Auditorium Moh. Djasman UMS. Keynote Speaker Bapak Prof. Lincolin Arsyad, Ph. D sebagai Ketua Majelis Tinggi Perguruan Tinggi Muhammadiyah, nara sumber lain yaitu Ismail Fahmi, Ph.D dan Imam Budi Prasetiawan .
Seminar yang di hadiri lebih dari 145 orang itu, di buka oleh Rektor UMS Prof. Dr. Bambang Setiadji. Beliau menyampaikan rasa suka cita terhadap penyelenggaraan acara. UMS fokus dan menaruh perhatian terhadap perpustakaan. Di samping itu, UMS juga menempatkan orang-orang muda untuk pengembangan IT. Perkembangan IT harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga perpustakaan pun dapat berfungsi maksimal sesuai dengan perkembangan IT.
Sebagai keynote speaker Bapak Prof. Lincolin Arsyad, Ph. D menjelaskan bahwa Perguruan Tinggi diharapkan mampu melahirkan sumber daya manusia yang memiliki akal sehat, fisik kuat, dan berbudi pekerti luhur. Salah satu fasilitas yang harus ada di suatu Perguruan Tinggi adalah perpustakaan. Lingkungan perpustakaan harus didesain senyaman mungkin serta dilengkapi fasilitas networking yang membuat nyaman mahasiswa dan memudahkan mereka dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Sementara itu pembicara pertama yaitu Bapak Ismail Fahmi, Ph.D menyampaikan materi yang berkaitan dengan pentingnya melakukan Open Access. Open Access adalah membuka akses secara terbuka. Namun demikian, adanya Open Access dapat menimbulkan kekhawatiran mengenai plagiasi.
Setelah pembicara pertama, dilanjutkan oleh pembicara kedua yaitu Bapak Imam Budi Prasetiawan yang memaparkan tentang pesatnya perkembangan teknologi dan pentingnya internet dalam kehidupan modern masa kini. Di zaman yang serba canggih ini, internet diibaratkan sama pentingnya dengan air dan listrik. Oleh sebab itu, generasi sekarang harus mampu mengikuti perkembangan teknologi yang dibarengi dengan memiliki kemampuan berpikir kritis, media literasi, kolaborasi, informasi literasi, dan kreativitas. ckw