Skip to main content
search

© Copyright 2022 - Perpustakaan dan Pusat Layanan Digital UMS

Oleh : Ken Retno Yuniwati (Pustakawan UMS)

anak muslimENSIKLOPEDI PENDIDIKAN ANAK MUSLIM
Penulis : Hidyatullah Ahmad
Penerbit : Robbani Press
Tahun Terbit : 2008
Pengantar : Mohammad Fauzil Adhim (Penulis Buku Positive Parenting)Tidaklah ada pemberian yang lebih baik dari orang tua kepada anaknya daripada pendidikan adab yang baik (HR.Bukhari)

 

 

Anak adalah tumpuan harapan sekaligus amanat yang besar. Orang tua dan pendidik bertanggung jawab untuk mempersiapkan mereka dengan sebaik-baiknya sehingga menjadi insan yang berhasil di dunia dan akhirat. Pendidikan anak adalah sangat penting. Untuk menghadirkan anak-anak yang pandai, cerdas dan bertaqwa bukanlah hal mudah. Peran orang tua, sebagai penerima amanah Allah, sangat menentukan. Orang tua dituntut untuk mampu membimbing dan mengarahkan anak dalam menentukan dan memilih memilih sekolah, hingga mereka tidak salah jalan.

Anak sebagai anugrah yang merupakan salah satu nikmat Allah, pahala yang terus turun, dan perhiasan kehidupan dunia bagi kedua orang tuanya. Seorang anak dengan kematangan pribadi, sosial, intelektual dan spiritual adalah hal yang diinginkan banyak orang tua. Tak keliru jika peran pendidikan sangat berpengaruh terhadap proses perwujudannya. Pendidikan yang berlangsung saat manusia masih dalam kandungan hingga menjelang ajal.

Dalam Islam dianjurkan (dan diajarkan) agar mengumandangkan adzan ke telinga kanannya dan iqamah ke teliga kirinya saat anak dilahirkan. Ini merupakan ajaran Rosulullah Saw yang bisa dijadikan sebagai satu sarana pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai aqidah sejak dini. Sebuah tuntunan bidang pendidikan yang memliki makna dan tujuan yang sangat dalam untuk perkembangan proses pendidikan seorang anak di kemudian hari. Menerapkan pendidikan anak memang harus mengacu pada Al-Qur’an dan hadist. Kenapa? Karena dalam Al-Qur’an dan hadist banyak kita jumpai konsep-konsep pendidikan islami yang mampu menjadikan anak kita menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah.

Proses pendidikan seorang anak dalam keluarga yang baik tanpa masalah, tak luput dari peran orangtua. Peran orangtua sebagai pendidik, akan sukses membentuk anak dengan pribadi yang baik. Komunikasi yang terbangun secara positif, mampu memotivasi anak untuk berperilaku dan bertutur kata secara baik. Bahkan kedisiplinan akan menjadi hal yang tak memberatkan anak karena mampu diterima dan dipelajari anak secara menyenangkan.

Mohammad Fauzil Adhim dalam bukunya Membuat Anak Gila Membaca (hal 29) mengatakan “Jika Anda menginginkan anak yang cerdas, berilah rangsangan komunikasi yang aktif sejak dini, khususnya dengan memberi “diet membaca” membaca dapat memberikan rangsangan agar anak memiliki keterampilan berpikir, kemampuan komunikasi, serta kecakapan mental yang baik”.

Merancang berbagai kegiatan di sekolah dan di rumah yang saling melengkapi mampu membuat anak bisa percaya diri. Saat anak tumbuh dengan keunggulan di bidang tertentu seperti hafalannya, kecakapan di bidang olahraga, kehalusanan tutur katanya, dan keunggulan-keunggulan yang lain, perlu kegiatan lain yang dapat membuat seorang anak menjadi akhlaqul kariimah. Anak yang mampu menjaga keselamatan dunia akhirat.

Sejarah keemasan Islam mencatat tentang kecermelangan generasi pertama hingga beberapa generasi sesudahnya yang tumbuh menjadi generasi unggul dengan kematangan pribadi, sosial, intelektual dan bahkan spiritual. Usamah bin Zaid adalah contoh pribadi yang bisa dijadikan panutan. Seseorang dengan keunggulan pribadi yang mampu berkembang secara menyeluruh dan seimbang dibawah didikan Muhammad SAW. Pribadi yang mampu bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan keluarga (karena sudah berkeluarga), serta mampu mengambil tanggung jawab sosial secara lebih besar.

Buku Ensiklopedi Pendidikan Anak Muslim ini menguraikan banyak hal tentang berbagai metode pendidikan islami yang dipadu dengan pendidikan modern. Pembahasan secara lebih mendetail pada pendidikan anak, membuat buku ini sangat mungkin untuk dijadikan pedoman atau rujukan bagi pembaca dalam melakukan berbagai kegiatan pendidikan. Selain itu, berbagai masalah dalam berbagai jenjang pendidikan seperti balita, kanak-kanak, remaja dan pemuda mampu diuraikan penulis secara gamplang. Tak hanya guru, para orang tua pun akan menemukan jawaban dari masalah-masalah yang timbul di seputar pendidikan anak di buku ini.
Semua aspek pendidikan, agama, perilaku, kecerdasan intelektual, psikologi, kesehatan, sosial dan lingkungan, pendidikan seksual, dan estetika dibahas dalam buku ini. Pembaca juga akan mendapatkan gambaran dan contoh mendidik yang tepat, sekaligus dapat mengukur kecakapan karena buku ini dilengkapi dengan tes penerapan praktek mendidik.

Melihat penampilan fisik buku dan harga sebesar Rp. 140.000, buku ini ternasuk tidak mahal dan tidak membosankan untuk dilihat. Saya sebagai pembaca yang semula hanya ingin membuat resensi dari buku ini, ingin membaca lebih jauh. Kalimat-kalimat yang tertera sangat membuat betah untuk membaca lebih lama dan tidak membuat bosan bagi orang awam yang ingin mengetahui seluk beluk tentang pendidikan islam di kehidupan sehari-hari. Sangat cocok juga untuk berbagai lingkup instansi atau organisasi yang bergerak di bidang pendidikan anak.