Skip to main content
search

© Copyright 2022 - Perpustakaan dan Pusat Layanan Digital UMS

Oleh  Siti Nuraisah (A310100160)

 

3 warnaJudul : Ranah 3 Warna
Pengarang : Ahmad Fuadi
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2011
ISBN : 978-879-22-6235-1

Alif merupakan salah satu santri Pondok Madani yang mempunyai cita-cita tinggi untuk bersekolah di Amerika – jauh sekali dengan tempatnya di berpijak kini. Awalnya, banyak orang yang meragukan keingian Alif karena dia hanya menuntut ilmu di sebuah pondok yang tak berijazah SMA. Tetapi tekad Alif begitu kuat sehingga ia akan membuktikan bahwa dia bisa. Berbekal mantra manjadda wajada Alif terus berusaha belajar untuk bisa mengikuti ujian persamaan dan akhirnya bisa mengikuti UMPTN. Melalui jerih payahnya, Alif bisa menembus UMPTN walaupun dia tidak bisa masuk jurusan Teknik Penerbangan seperi yang diimpikannya. Allah berkata lain. Alif masuk di jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjajaran. Pikir Alif, setidaknya dengan jurusan HI akan membuka jalan untuk bisa mengambahkan kakinya ke luar negeri seperti impiannya.
Berkat tekadnya yang kuat, Alif berangkat ke Bandung dengan bekal yang pas-pasan. Alif mempunyai mental yang kuat untuk menghadapi segala ujian dan halangan yang merintang, termasuk ketika ayahnya meninggal dunia. Sejak itu, Alif berpikir keras bagaimana caranya agar ia dapat mandiri di Bandung agar tak memberatkan ibunya. Bahkan, ia bercita-cita mulia – ingin mengirim uang untuk amaknya setiap bulan. Berbagai cara dia lakukakan, mulai dari menulis, berdagang, dan menjadi sales door to door.
Suatu hari, dia mendaftarkan diri untuk menjadi Duta Muda Bangsa. Melalui jalan ini, maka impiannya akan terwujud beberapa langkah lagi. Ketika pendaftaraan itu, ia melihat Randai — teman baiknya sejak di Pondok Madani, dan Raisa – mahasiswi komuikasi ITB yang membuat dia terpukau. Akhirnya, Alif dan Raisa lulus dalam seleksi Duta Muda Bangsa itu, sedangkan Randai tak beruntung waktu itu. Berbagai pengalaman berharga Alif dapatkan di program yang mengantarkannya ke Kanada itu. Kini ia telah berhasil menjajaki 3 ranah warna yang berbeda, yaitu Indonesia –negeri tempat ia berasal, Arab – tempat para Nabi, dan Amerika – tempat yang selalu ia impi-impikan ketika di Pondok Madani.

Keunggulan dan Kelemahan
Novel Ranah 3 Warna merupakan novel kedua dari trilogi Negeri 5 Menara. Novel karangan Ahmad Fuadi ini berisi tentang semangat juang yang tinggi untuk meraih impian. Novel ini berusaha untuk mengobarkan semangat untuk tetap mencari ilmu walau apa pun yang menjadi kendala. Manjadda wajada dan man shabara zhafira merupakan dua strategi ampuh yang harus ditanamkan dalam diri untuk tetap berusaha semaksimal mungkin dan tetap bersabar. Melalui rangkaian kata-katanya novel ini mampu menstimulasi semangat pembaca untuk tetap berusaha dan berdoa.
Gaya penulis yang unik dalam memotivasi penulis selalu tersurat dalam novel ini sehingga pembaca menjadi lebih mudah untuk memetik intisari dari amanat novel tersebut. Kelangsungan pengarang dalam meyampaikan pesan tersebut juga mampu menjadi stimulator yang lebih bagi pembaca. Selain itu, pengarang banyak menggunakan bahasa asalnya, yaitu bahasa Maninjau. Hal ini menjadi nilai plus untuk mengenalkan keraifan lokal berupa bahasa daerah. Penggunaan bahasa daerah tersebut tidak akan menyulitkan pembaca dalam memahami maknanya karena ada footnote yang menjelaskan makna kata tersebut.
Buku ini mempunyai desain cover yang kurang menarik. Bahasa yang digunakan dalam novel ini masih terlalu lugas. Pengarang belum begitu dominan dalam menggunakan bahasa figuratif sebagai salah satu kekuatan estetika sastra. Hal ini juga berpengaruh pada penggambaran suasana dalam novel ini yang belum begitu deskriptif. Alur dalam cerita ini masih terlalu monoton karena hanya menggunakan alur maju. Alur dalam cerita ini juga tidak konsisten karena awalnya alur cerita ini berjalan lambat, tetapi ketika sampai di subbab bagian akhir-akhir cerita melompat jauh sehingga akhir cerita atau ending dari novel ini agak kaku walupun pesan dalam novel ini tersampaikan dengan baik.